Seperti yang kita tahu bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia terutama bagian barat menjadikan nasi sebagai makanan pokok, sehingga banyak sekali petani yang menanam padi di ladang mereka yang mana padi merupakan tanaman yang menghasilkan beras. Dan seperti yang kita tahu kalau beras itu bahan baku nasi.
Tapi apa kalian tahu bagaimana proses dari buah padi yang ada disawah hingga menjadi beras? Ternyata padi hingga menjadi beras itu melewati beberapa proses yang lumayan panjang. Kali ini kita akan bahas proses dari padi saat masih di sawah hingga menjadi beras yang siap di masak menjadi nasi.
Ada tiga proses utama dari padi hingga menjadi beras yaitu proses panen, penjemuran, dan penggilingan.
Baca Juga : KERAJINAN TANGAN DARI LIMBAH BUAH PINUS
PANEN
Menurut KBBI ( KAmus Besar Bahasa Indonesia) “panen memiliki arti mengambil (memetik, memungut, mengutip) hasil tanaman (di sawah atau ladang)”. Jadi memanen padi berarti proses memetik buah padi disawah untuk memisahkan buah dengan pohonnya. Di daerah sunda sendiri khususnya di daerah Sukabumi memanen padi itu disebut “DIBUAT” atau “NGABUAT”. Ada beberapa proses dalam memanen padi atau yang disebut Dibuat itu:
- Ngarit
Ngarit adalah proses memotong pohon padi dengan menggunakan alat yang disebut Arit, arit ini merupakan senjata tajam berbentuk seperti celurit namun berukuran kecil dan memang diciptakan untuk memotong padi atau rerumputan. Kemudian pohon padi yang telah dipotong dikumpulkan untuk dilakukan proses selanjutnya.
- Ngirik
Ngirik merupakan proses memisahkan buah padi dari pohonnya dengan cara memukul-mukulkan pohon badi pada benda keras seperti batu atau kayu, itu jika dilakukan secara manual. Namun sekarang sudah ada juga yang menggunakan mesin untuk proses ngirik ini, tapi tidak semua petani memiliki mesin itu sehingga cara manual masih banyak digunakan hingga sekarang.
Setelah selesai di Irik, bulir padi kemudian dimasukan kedalam karung dan dibawa pulang kerumah untuk selanjutnya masuk kedalam tahap penjemuran.
Baca Juga : BERBURU FOTO DI SEKITAR RUMAH
PENJEMURAN
Setelah padi dipanen selanjutnya padi akan dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari, hal ini dilakukan agar padi tidak bubuk saat di giling nantinya dan untuk menjaga agar bulir padi tidak tumbuh tunas. Juga untuk memisahkan atau membersihkan bulir padi dari sampah-sampah atau kotoran seperti daun, atau potongan batang pohon padi yang tidak sengaja ikut masuk kedalam karung.
Proses penjemuran ini memerlukan waktu 2-3 hari hingga padi kering dan siap ntuk digiling tergantug cuaca saat itu, dan pada proses ini berat padi akan menyusut karena kandungan air pada padi berkurang, dari 100kg padi saat basah bisan menjadi hanya 70-75kg saja saat padi itu sudah kering.
PENGGILINGAN
Penggilingan padi merupakan proses untuk memisahkan biji beras dari kulit padi atau bisa dikatakan proses ini adalah proses mengupas bulir padi agar menjadi beras, pada proses ini petani tidak melakukannya sendiri namun memerlukan jasa orang lain karena proses penggilingan padi dilakukan menggunakan mesin.
Pada proses ini akan dipisahkan antara padi yang berisi beras dengan padi yang kosong, setelah itu padi yang telah disortir digiling kembali untuk mengupas cangkangnya, yang dimana cangkang atau kulit padi itu akan menjadi “dedak” dan biasa digunakan untuk pakan ternak atau ikan.
Pada proses ini juga berat beras yang dihasilkan tidak akan sama dengan berat padi sebelum digiling, beratnya akan menyusut kembali hingga 30-40%. Setelah proses penggilingan selesai dan sudah berbentuk beras barulah beras siap untuk dimasak dirumah.
Namun pada jaman dulu sebelum adanya mesin penggilingan proses ini dilakukan dengan cara padi ditumbuk menggunakan batang bambu dan prosesnya disebut “NUTU” , dan proses dengan cara ditumbuk ini masih ada hingga sekarang namun hanya daerah-daerah tertentu saja yang masih mempertahankan tradisi Nutu ini terutama daerah-daerah yang masih mempertahankan adat istiadat leluhur jaman dulu.
Seperti itulah kira-kira proses dari padi hingga menjadi beras yang biasa kita konsumsi setelah menjadi nasi, ada proses lumayan panjang disana maka dari itu kita jangan membuang-buang nasi ya, jika makan ambilah nasi secukupnya agar habis kita makan jangan sampai ada nasi yang terbuang sia-sia karena itu tidak baik, kalau kata orang tua itu Pamali.
Sekian bahasan kita tentang peroses padi hingga menjadi beras ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan yang membaca, dan terimakasih sudah membaca tulisan ini. Sampai jumpa..
Pingback: Pengalaman Memancing Belut Saat Malam Hari – Si Langkah Kaki Wisata Alam Sukabumi Jawa Barat