Mengatasi Hama Lalat Buah Tanpa Insektisida

Mengatasi Hama Lalat Buah | Foto: Istimewa via Wikipedia
Mengatasi Hama Lalat Buah | Foto: Istimewa via Wikipedia

SAPABENTALA.com – Lalat buah yang memiliki nama ilmiah Bactrocera adalah serangga yang menjadi hama dalam pertanian salah satunya tanaman sayur-sayuran seperti cabai.

Hama ekilas mirip seperti lebah, berbeda dengan lebah yang berguna dalam penyerbukan, lalat ini seringkali menyebabkan kegagalan panen yang pada akhirnya sangat merugikan bagi petani.

Dalam budidaya cabai, lalat buah akan menyerang buah dengan cara menyuntikan telurnya ke dalam buah.

Nantinya telur tersebut akan menetas di dalam buah dan memakan isi buah cabai hingga akhirnya membusuk dan jatuh.

Ada banyak cara untuk mengatasinya seperti dengan menyemprotkan insektisida untuk membasmi lalat atau mencegahnya hingga pada buah.

Nah, selain dengan insektisida ada cara lain untuk membasmi hama satu ini, berikut ulasanya.

Cara Membasmi Lalat Buah Tanpa Insektisida

Cara membasmi lalat buah tanpa insektisida yaitu bisa dengan menggunakan perangkap lalat buah sederhana.

Sepengalamanku penggunaan perangkap ini cukup efektif dalam mengendalikan lalat buah karena lalat akan masuk perangkap sehingga tidak sempat menyimpan telurnya pada buah.

Kita bisa membeli alat perangkap ini di toko pertanian atau di online shop. Namun, bisa juga membuatnya dari botol bekas. (Nanti dibahas di tulisan selanjutnya).

Perangkap ini terdiri dari Dropshila berwarna kuning dan cairan Petrogenol untuk memancing lalat masuk perangkap.

Cara kerjanya mudah, kita tingga mengoleskan petrogenol pada stick, lalu menggantungnya di sekitar kebun atau di tempat yang dicurigai banyak terdapat lalat buah.

Cara ini cukup efektif dalam mengendalikan serangan lalat buah agar tidak merusak hasil panen.

Jika ingin membeli perangkap lalat buah dan cairan petrogenol, berikut link pembeliannya;

-Perangkap Lalat Buah

https://s.shopee.co.id/4L1fQWT7Dg

-Cairan Petrogenol

https://s.shopee.co.id/5KvdvPuZyB

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *